Viral Warga Lampung Temukan Bongkahan Batu Meteror, Kini Viral Rendaman Airnya Jadi Obat Mujarab!

Teknoart.my.id - Muncul isu meteorit yang baru jatuh di Lampung merupakan obat mujarab obati sakit. Peneliti khawatir ada kandungan radioaktif yang bisa sebabkan kanker.

Kerumunan tidak bisa dihindarkan saat masyarakat Dusun 5, Astomulyo, Lampung Tengah, mengetahui ada meteorit jatuh menimpa dapur rumah salah satu warga bernama Munjilah, Kamis malam (28/1). Kepala dusun Edi Kurniawan menyebut warga ramai-ramai datang karena menganggap benda langit tersebut bertuah.

Viral Warga Lampung Temukan Bongkahan Batu Meteror

Fenomena Batu Ajaib Ponari lahir kembali: banyak tetangga mendatangi rumah Munjilah dengan membawa air untuk minta direndam meteorit. Mereka percaya air rendaman meteorit ampuh menyembuhkan penyakit. hih, siapa sih yang pertama bikin teori ini?

“Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil. Katanya, berkhasiat obat,” kata Edi dilansir Kompas. Selain diminum, Edi menyebut ada juga warga membalurkan air rendaman batu ke tubuh. Ia mengatakan polisi sudah datang buat minta Munjilah menyimpan batu dari khalayak umum. “Polisi bilang supaya tidak ada keramaian karena masih Covid-19 supaya [batu] ditutup,” tambah Edi.

Kebenaran batu itu emang meteorit udah dikonfirmasi dikonfirmasi ahli. Dosen Program Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) sekaligus peneliti di Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Robiatul Muztaba mengunjungi lokasi dan membawa sampel batu untuk diteliti di laboratorium. Saat ini, ia menunggu hasil penelitian apakah batu itu juga mengandung radioaktif, mengingat masyarakat berbondong-bondong meminum rendamannya.

“Kandungan radioaktif akan kami teliti agar jangan sampai ada penyalahgunaan, salah satunya dikonsumsi masyarakat. Desa Astomulyo ini sangat beruntung karena mengalami fenomena jatuhnya meteor,” kata Robiatul kepada Tempo. Untuk mengetahui kandungan radioaktif, pihaknya membutuhkan waktu satu minggu.

Ia mengimbau warga tidak sembrono memperlakukan meteorit sebagai batu bertuah. “Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker. Warga percaya ada khasiat, padahal enggak ada. Kami mengedukasi warga tidak mengonsumsi air [rendaman meteorit] itu,” ujarnya disadur Kompas.


Kayaknya Bumi emang sedang memasuki musim jatuh meteor. Meski katanya giveaway dari Tuhan macam ini adalah kejadian langka (1 banding 1,6 juta), namun dalam kurun waktu setengah tahun Indonesia sudah kejatuhan meteorit dua kali. Pada Agustus 2020, perajin peti mati dari Sumatera Utara Josua Hutagalung mendadak disorot dunia internasional gara-gara rumahnya kejatuhan batu meteor.

Batu langit seberat 2,2 kilogram menembus atap rumahnya dan menancap ke tanah dengan kedalaman 15 sentimeter. Mendengar kabar ini, warga Amerika Serikat bernama Jared Collins menghubungi Josua, sampai akhirnya mengunci transaksi jual-beli meteor seharga Rp200 juta.