7 Dosa Mematikan Dalam Trading

Mungkin Anda sudah pernah mendengar tentang 7 dosa yang mematikan (7 deadly sins). Jika bukan dari kitab suci, kemungkinan Anda pernah membaca atau menonton cerita bertema tersebut, misalnya di anime atau film. Ada tujuh dosa mematikan: Wrath (kemurkaan), Greed (keserakahan), Sloth (kemalasan), Pride (kesombongan), Lust (nafsu), Envy (iri hati) dan Gluttony (kerakusan). Semuanya adalah kelemahan manusia yang dapat menyebabkan kehancuran. Dalam dunia trading, tujuh dosa mematikan yang sama juga berlaku. Perilaku yang dihasilkan dari dosa ini, seperti dalam kehidupan, menyebabkan hasil trading yang buruk. Bahkan tidak jarang menyebabkan ludesnya semua uang. Oleh karena itu, untuk menjadi trader yang lebih baik, Anda harus mengenal 7 dosa mematikan dalam trading ini dan belajar bagaimana untuk mengatasinya.

7 Dosa Mematikan Dalam Trading

7 Dosa Mematikan Dalam Trading

WRATH (KEMURKAAN)
Trader secara psikologis percaya bahwa mereka layak mendapatkan keuntungan dari trading yang mereka lakukan. Saat terjadi hal yang sebaliknya, yaitu rugi, mereka menjadi marah. Semakin rugi, semakin murka dan menjadi keinginan untuk balas dendam demi membuktikan bahwa mereka "tidak seharusnya " dirugikan. Akhirnya mereka bertindak nekat, averaging dalam jumlah besar untuk melawan pasar. Bisa ditebak, mereka justru rugi semakin besar dan uangnya habis. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa kemurkaan ini adalah menerima hasil trading apa adanya. Kalau rugi ya diterima saja. Kalau tidak mau rugi, jangan jadi trader.

GREED (KESERAKAHAN)
Keserakahan menyebabkan banyak trader kehilangan uang lebih dari apa pun. Keserakahan menyebabkan seseorang menjadi "buta" terhadap risiko. Melihat tradingnya untung, biasanya trader makin berani membuka posisi untuk menambah untungnya. Akibatnya trader terjebak dan nyangkut di harga tinggi. Keserakahan pulalah yang menyebabkan banyak trader saham berani menggunakan marjin berlebihan. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa keserakahan ini adalah dengan menerima profit apa adanya, secukupnya.

SLOTH (KEMALASAN)
Semua trader mau profit, tapi hanya sedikit yang mau berusaha untuk itu. Kebanyakan trader maunya cara instan. Mencari rumor, bisikan teman, dan analisis seadanya. Jarang sekali trader yang mau belajar mendalam tentang trading. Kalaupun belajar, maunya cuma analisis praktis. Disuruh belajar manajemen uang, manajemen risiko, atau psikologi trading tidak mau. Trader yang tidak mau belajar, membuat persiapan trading, atau melakukan analisis mendalam akhirnya hanya trading asal-asalan sesuai perasaan. Ujung-ujungnya bingung kalau pasar bergerak tidak sesuai keinginan. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa kemalasan adalah selalu belajar dengan giat dan mendalam tentang trading.

PRIDE (KESOMBONGAN)
Banyak trader yang merasa pintar, karena memang asalnya pintar, ber-IQ tinggi. Tapi semua itu tidak ada gunanya kalau sudah menghadapi pasar. Anda tidak lebih pintar dari pasar. Saat Anda merasa lebih pintar dari pasar, akhirnya pasar akan memberi Anda pelajaran. Rugi besar. Banyak trader saham yang merasa hebat saat pasar saham bullish. Saat itu semua saham yang dibeli menghasilkan profit. Mereka merasa punya tangan ajaib Raja Midas. Kesombongan hanya akan membuat trader tidak waspada, menyepelekan risiko. Akhirnya saat situasi pasar berubah, trader tidak siap. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa kesombongan ini adalah dengan selalu rendah hati terhadap siapapun, termasuk pasar.

LUST (NAFSU)
Seringkali suatu saham bergerak naik cepat. Banyak trader terjebak pada "mengejar saham panas". Saham yang sedang ramai ditransaksikan biasanya mendorong nafsu trader untuk membeli. Akibatnya trader cuma berspekulasi belaka. Niatnya tidak beli, malah jadi beli banyak. Akibatnya trader terjebak dan nyangkut di harga tinggi. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa nafsu adalah dengan memiliki sistem trading, termasuk apa yang mau dibeli atau dijual pada saat itu..

ENVY (IRI HATI)
Seringkali banyak trader yang cuap-cuap di sosial media, memposting portofolio mereka (padahal cuma akun demo). Tapi banyak trader pemula yang tidak sadar menjadi "iri hati". Trader yang tidak punya posisi tersebut, menjadi kepingin menikmati profit yang sama. Akhirnya nekat ikut membuka posisi yang sama tanpa perhitungan. Kasus lain, banyak trader saham yang suka berpindah-pindah saham. Saat punya saham A, kemudian melihat saham B naik tajam, sementara saham A yang dimiliki tidak bergerak. Trader tersebut iri melihat saham lain yang naik. Akhirnya nekat menjual saham A, dan membeli saham B di harga tinggi. Akhirnya saham B stagnan atau turun, sementara saham A malah naik. Jadi gigit jari dua kali deh. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa nafsu adalah dengan memiliki rencana saat trading, termasuk apa yang mau dibeli atau dijual pada saat itu. Tidak mudah tergoda untuk melakukan hal di luar strategi trading

GLUTTONY (KERAKUSAN)
Pelahap yang terlalu banyak makan makanan yang lezat, menjadi obesitas dan akhirnya akan mengakibatkan hal yang tidak baik. Trader juga sering dihinggapi dosa kerakusan, inginnya trading terus. Akibatnya menjadi overtrading. Seringkali trader memaksakan diri untuk trading, hanya untuk memuaskan egonya sendiri. Trader yang overtrading biasanya memiliki kualitas trading yang buruk. Akibatnya semakin banyak hasil trading yang rugi. Tindakan terbaik supaya tidak terjebak dalam dosa kerakusan ini adalah tahu kapan berhenti trading.

Ketujuh dosa mematikan tersebut di atas berpotensi membuat trading berantakan. Membuat Anda rugi besar, bahkan bisa ludes bila terjebak pada salah satu saja dosa di atas. Kenali dan hindari 7 dosa mematikan dalam trading.