6 Kendala Terbesar Yang Dihadapi Trader Pemula

Setiap trader sukses berawal dari seorang trader pemula. Tidak ada yang tiba-tiba langsung menjadi trader sukses. Kadang semuanya dimulai dari nol, seperti yang saya alami. Perjalanan dari trader pemula menjadi trader sukses itu tidak mudah. Umumnya trader pemula menghadapi kendala yang signifikan dalam tahun-tahun pertama mereka trading. Keberhasilan atau kegagalan trader pemula tergantung pada bagaimana mereka mengatasi kendala-kendala tersebut. Artikel ini akan membahas tentang berbagai kendala terbesar yang dihadapi trader pemula. Tujuannya adalah supaya Anda bisa memperpendek kurva belajar, sehingga lebih cepat menjadi trader sukses.

6 Kendala Terbesar Yang Dihadapi Tarder Pemula

6 Kendala Terbesar Yang Dihadapi Trader Pemula

Berikut adalah beberapa kendala terbesar yang dihadapi trader pemula:

1. Kurang modal
Banyak orang yang menghubungi saya untuk membuka rekening saham, namun mereka membatalkan niatnya tersebut. Alasannya karena kurang modal. Untuk membuka rekening saham, minimal depositnya adalah Rp 10 juta untuk umum dan Rp 5 juta untuk mahasiswa. Mungkin bagi sebagian orang, jumlah seperti itu tidak seberapa, tapi bagi sebagian lain jumlah tersebut cukup besar. Masalahnya banyak orang yang tidak jadi berinvestasi saham, lantas memilih untuk trading forex atau emas. Memang forex menawarkan deposit yang lebih kecil. Dengan adanya account micro, kita bisa deposit dengan nilai 10USD, 25 USD, yang relatif kecil dibandingkan dengan deposit di akun saham

Namun yang tidak diketahui banyak orang adalah trading di forex itu sangat berisiko karena sangat leveraged. Beda sekali antara trading saham, forex dan emas. Untuk pemula, saya menyarankan untuk trading saham, daripada trading forex, emas atau bahkan futures, option. Alih-alih mendapatkan profit, banyak trader pemula yang terjun di forex malah habis uangnya.

Jika Anda kurang modal untuk membuka rekening saham, saya sarankan untuk menabung. Sampai uangnya cukup, baru membuka rekening saham. Tidak disarankan malah terjun ke trading forex, emas, dan sebagainya yang berisiko tinggi.

2. Tidak punya pengetahuan trading
Maklum bila seorang pemula minim pengetahuan. Di bidang mana saja juga seperti itu. Masalahnya banyak trader pemula, walaupun sadar minim pengetahuan, tetap nekat trading dengan penuh risiko. Hal ini cuma mempercepat uang habis saja. Ini akibat tidak mempersiapkan diri dengan baik.

Di jaman sekarang, lebih enak untuk trader pemula. Mencari ilmu mudah, tinggal pakai internet cari artikel trading apa saja saja. Buku banyak tersedia. Kursus, seminar, gathering juga banyak. Social media juga mempermudah Anda menimba pengetahuan. Tinggal Anda mau belajar atau tidak. Saya sharing pengalaman dan pengetahuan di berbagai buku yang saya tulis. Isi buku tersebut bukan pengalaman biasa, tapi pengalaman bertahun-tahun. Buku-buku trading dan investasi yang saya tulis ada di sini. Silakan baca untuk memperbanyak pengetahuan Anda,

3. Terlalu banyak informasi
Yang dirasakan trader pemula waktu pertama kali trading adalah mumet. Karena banyak sekali informasi, mulai dari berita, rekomendasi analis, rumor, informasi milis, ocehan di social media dan sebagainya. Kadang semuanya simpang siur. Yang dilakukant trader pemula biasanya adalah membaca semua berita, mengikuti semua milis trading, mengikuti semua orang yang dianggap "pakar". Alhasil tambah mumet.

Trader harus memilah informasi, kalau tidak akan pusing sendiri. Batasi sumber informasi, pilih yang terpercaya saja. Menghapus sumber informasi yang cuma asal bacot akan memberi Anda ketenangan dalam trading. Less is more.

Karena terlalu bersemangat biasanya trader pemula mengikuti pergerakan semua saham. Loncat sana loncat sini. Malah bingung memilih saham apa untuk dibeli. Saran saya gunakan watch list untuk memantau beberapa saham saja. Untuk belajar, lebih mudah untuk fokus pada beberapa saham saja daripada memantau semua saham. Juga lebih hemat energi, waktu dan lebih sedikit stres.

4. Tidak punya sistem trading
Karena tidak punya pengetahuan tentang trading, kebanyakan trader pemula asal beli atau jual hanya berdasar feeling. Selanjutnya bisa ditebak, lebih banyak rugi daripada untung. Setiap trader sukses selalu memiliki sistem trading yang ia gunakan. Hal ini berlaku untuk semua trader, baik yang trading saham, forex, emas, komoditas atau lainnya. Menemukan sistem trading merupakan sebuah proses untuk menjadi trader sukses. Sayangnya banyak trader pemula, nggak mau repot melakukan hal ini. Inginnya cuma beli jual dan langsung kaya.

Jika tidak punya sistem trading, umumnya trader pemula akan terombang ambing. Bingung oleh pergerakan pasar. Jika ingin berhasil dalam trading, Anda harus melakukan persiapan rencana rinci untuk memperbesar kemungkinan sukses. Sistem trading bisa membantu Anda mewujudkan keberhasilan trading. Pertanyaannya sekarang, apakah Anda sudah memiliki sistem trading tersebut?

5. Emosi
Kebijaksanaan pasar mengatakan mayoritas trader lebih banyak gagal karena faktor psikologi trading daripada kurangnya skill. Trader tidak displin karena mengalah pada emosi, terutama keserakahan dan ketakutan. Emosi bisa menimbulkan kerusakan yang mematikan pada account trading.

Trader pemula cenderung lebih mudah termakan emosi, karena tidak punya pengalaman. Dunia trading termasuk baru bagi mereka. Memang tugas yang sulit, tetapi trader pada awalnya perlu belajar menyeimbangkan emosi. Sehingga emosi tidak untuk mengambil kendali dan berdampak negatif terhadap hasil trading.

6. Ketergantungan pada orang lain
Kebanyakan trader pemula bergantung pada orang lain untuk menentukan keputusan jual atau beli. Ini adalah berkat dan kutukan karena keberhasilan tergantung pada orang lain. Bisa dari rekomendasi teman, analis, atau broker. Sayangnya, rekomendasi orang lain itu bisa merusak disiplin, strategi dan manajemen risiko bagi diri sendiri. Karena tidak semua rekomendasi orang lain itu cocok untuk diri sendiri. Yang tahu kemampuan diri sendiri adalah kita sendiri bukan orang lain.

Yang terbaik adalah belajar melakukan analisis sendiri. Sehingga analisis bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Anda bisa belajar sendiri Analisis Teknikal atau Analisis Fundamental untuk menjadi pegangan dalam melakukan trading.